Nah kali ini aku mau kembali membahas tentang menambah kepribadian. Seperti yang udah pernah aku tulis dulu, kepribadian yang ditambah di sini adalah kepribadian komputer alias sistem operasinya.
Sistem operasi yang kali ini aku pakai masih dalam keluarga Linux, lebih tepatnya Linux Fedora. Fedora adalah distribusi Linux mandiri yang menjadi inti dari Red Hat, yaitu distro Linux berbayar yang menjadi sponsor Fedora.
Awalnya, aku tertarik menggunakan Fedora karena tampilannnya yang sangat bagus. Setelah aku baca-baca di websitenya, aku semakin tertarik lagi dengan Fedora karena katanya Fedora adalah distro Linux yang menjadi pelopor penggunaan teknologi-teknologi terbaru dalam dunia Linux (meskipun aku juga gak begitu paham apa yang dimaksud :D).
Tampilan menu pada Fedora |
Awalnya, aku tertarik menggunakan Fedora karena tampilannnya yang sangat bagus. Setelah aku baca-baca di websitenya, aku semakin tertarik lagi dengan Fedora karena katanya Fedora adalah distro Linux yang menjadi pelopor penggunaan teknologi-teknologi terbaru dalam dunia Linux (meskipun aku juga gak begitu paham apa yang dimaksud :D).
Desktop Fedora-ku |
Selain dari kelebihannya dibanding distro Linux lain (kelebihannya apa, ya? Hehe..), tentu ada kekurangannya. Satu yang paling berat adalah bahwa distro Fedora yang versi cd (dengan modem usb-ku cuma sanggup menunggu unduhan cd image) tidak adanya paket office suite. Jadi terpaksa deh aku mengunduh dan memasang LibreOffice sendiri. Hal ini semakin mengecewakan karena menurut distrowatch, Fedora udah terpasang Office Suite LibreOffice dan GOOffice. Fedora juga tidak dilengkapi dengan codec, jadi aku belum bisa memainkan musik dan video di laptopku itu.
Seperti distro Linux lainnya, Fedora juga sudah dapat mengenali beberapa perangkat keras. Printer-ku contohnya. Aku menggunakan printer Canon Pixma iP2770, hanya dengan beberapa klik Fedora sudah bisa ngeprint. Gak usah repot-repot cari driver dan meng-install-nya lagi. Modem usb-ku juga langsung dikenali sebagai modem, hanya saja ada sedikit yang membingungkan di awal. Modem USB harus dicolok sebelum Fedora di boot. Kalo lupa, ya terpaksa restart.
Mungkin segitu aja dulu review Fedora dariku sebagai pengguna Linux pemula. Bagi teman-teman yang punya ilmua, mohon dibagi-bagi, ya..
Wassalam..
Terima Kasih sudah mengunjungi dan berkomentar. Komentar Anda akan segera ditanggapi. Boleh komentar basa-basi asal masih ada hubungannya dengan isi tulisan... :p
Terus kunjungi iyud89.blogspot.com ya....!
(komentar anonim akan dihapus)