Senin, September 26, 2011

Kore-a-ddicted: Another Tears Caused by Korean Drama


Bulan puasa yang lalu, aku melewatinya dengan sangat santai. Kuliah libur, dan sebelumnya gak ada ujian karena kuliahku cum PPL.
Karena gak ada kerjaan baik di luar maupun di dalam rumah, aku menghabiskan waktu menonton tv aja. Salah satu acara tv yang aku tonton selama bulan puasa adalah drama Korea. Bukannya sengaja ingin menonton, karena gak ada film yang seru akhirnya nonton juga. Eh, lama-lama jadi ketagihan.

Salah satu Drama Korea yang Saya Tonton

Memang, beberapa tahun ini masyarakat Indonesia terutama remaja putri atau ibu rumah tangga (yang mana saya tidak termasuk di dalamnya). Siapa yang gak teretarik dengan aktor dan aktris yang cantik dan tampan, fashion terbaru dan alur cerita yang menarik.
Kalau aku gak keliru,paling tidak sudah selama...
sepuluh tahun ini drama Korea mulai menyerang Indonesia dan semakin bertamabah parah demam drama Korea beberapa tahun belakangan ini.
Kalau dipikir-pikir, sebenarnya apa sih yang bikin drama Korea begitu laris di Indonesia?? Bukannya industri sinetron lokal sendiri cukup besar? Kok masih impor juga dari Korea, ya?
Di bawah ini sedikit penelaahan saya.
Drama Korea semakin laris di Indonesia nampaknya disebabkan karena kebosanan pemirsa Indonesia terhadap sinetron lokal yang ada saat ini. Jadi, walaupun industri sinetron Indonesia cukup besar, tidak dapat memanjakan pemirsa Indonesia.
Kebosanan muncul karena sinetron Indonesia kurang dapat mengangkat tema baru dalam cerita. Coba kita lihat cerita sinetron Indonesia yang biasa tampil di layar kaca Anda. Hampir semua sinetron alur ceritanya sama. Mengisahkan seorang gadi cantik yang miskin. Gadis itu saling mencintai dengan seorang pemuda tampan calon pewaris kekayaan keluarganya. Pemuda itu juga disukai oleh gadis kedua yang jahat dan agak kaya. Gadis kedua berusaha menjauhkan si gadis miskin dengan berbagai cara. Pada akhirnya yang gadis miskin menikah dengan pemuda tampan itu. Kalau ada lanjutannya, biasanya mengisahkan kembalinya gadis jahat untuk membalas dendam. Hampir semua sinetron yang ada memiliki garis besar cerita yang seperti itu, hanya detailnya saja yang berbeda-beda.
Drama Korea berhasil mengangkat tema cerita beragam dengan sangat menarik. Sejauh yang saya amati, satu judul drama Korea hanya terdiri dari enam belas episode atau lebih sedikit. Jumlah episode yang sedikit dibanding dengan sinetron Indonesia yang bisa sampai tiga ratus episode lebih. Walau sedikit, alur cerita sangat bagus karena dibangun dengan sangat baik.
Sebenarnya, pengangkat tema yang eragam sudah dilakukan oleh ftv di Indonesia. Namun, nampaknya produser ftv belum sepenuhnya dapat mengemas tayangan ftv tersebut dengan menarik, sehingga tidak semua pemirsa Indonesia tertarik untuk menontonnya.
Semoga aja pertelevisian Indonesia dapat teru maju.

Terima Kasih sudah mengunjungi dan berkomentar. Komentar Anda akan segera ditanggapi. Boleh komentar basa-basi asal masih ada hubungannya dengan isi tulisan... :p
Terus kunjungi iyud89.blogspot.com ya....!
(komentar anonim akan dihapus)