Kalau Anda kuliah, pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan kata bimbingan akademik. Bimbingan akademik ini lebih mudahnya disebut konsultasi akademik. Di bimbingan akademik ini Anda bisa bertanya dan meminta petunjuk tentang segala hal yang berkaitan dengan studi Anda.
Kalau ada bimbingan akademik, tentu ada pembimbingnya. Pembimbing ini tidak lain adalah dosen yang mengajar di perguruan tinggi tempat Anda kuliah. Menurut buku Peraturan Akademik Universitas Mulawarman yang diterbitkan tahun 2008 Pasal 27 tentang Pembimbing Akademik ayat 1
Pembimbing Akademik (PA) adalah dosen program studi. PA ditugasi membantu mahasiswa diploma dan sarjana untuk mengembangkan potensi akademiknya sehingga memperoleh hasil yang optimal dan dapat menyelesaikan studinya sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Nah, sudah jelas, kan siapa Pembimbing Akademik itu. Sesuai dengan peraturan di atas Pembimbing akademik adalah dosen pengajar program studi Anda.
Kalau definsi Pembimbing Akademik sudah sangat jelas, tidak begitu dengan tugas Pembimbing Akademik. Mengapa saya katakan demikian? Saya mengatakan demikian karena saya menemukan terjadinya multi-tafsir pada kata “mengembangkan potensi akademiknya”. Berikut ini saya sampaikan bermacam-macam hal yang terjadi pada bimbingan akademik di kampus saya.
Pertama, bimbingan akademik masa bodo. Bimbingan akademik ini biasanya cukup disenangi bagi mahasiswa tahun-tahun awal. Bahkan, apabila mereka menemui dosennya, hal itu tidak bisa dikatakan sebagai bimbingan akademik, melainkan hanya “minta tanda tangan”. Itulah sebabnya mengapa bimbingan akademik jenis ini disenangi mahasiswa tahun-tahun awal.
Kedua, bimbingan akademik sebenarnya. Pada bimbingan akademik ini dosen pembimbing benar-benar memberikan petunjuk mengenai studi mahasiswanya. Apabila ada kesalahan, dosen langsung memberikan petunjuk bagaimana hal tersebut diperbaiki. Pembimbing akademik yang seperti ini disenangi mahasiswa yang benar-benar semangat kuliah.
Ketiga, bimbingan akademik agak lebay. Pada bimbingan akademik ini, dosen pembimbing memang memberikan bimbingan, namun disertai dengan embel-embel yang tidak ada pada prosedur akademik. Pada kasus saya dan beberapa teman saya, kami disuruh mengerjakan soal terlebih dahulu. Apabila tidak bisa mengerjakan, kami tidak bisa meminta bimbingan, apalagi tanda tangan. Pembimbing akademik jenis ini sangat disenangi oleh mahasiswa yang serius kuliah dan yang masa kuliahnya hampir habis.
Keempat dan terakhir, bimbingan akademik benar-benar lebay. Bimbingan akademik ini sama dengan bimbingan akademik agak lebay, namun dengan intensitas yang jauh lebih tinggi. Pembimbing akademik ini memberikan syarat sebelum bimbingan akademik. Biasanya syaratnya juga mengerjakan soal. Apabila syarat tidak terpenuhi, dosen pembimbing sama sekali tidak mau memberikan bimbingan apalagi tanda tangan. Salah satu teman saya, (sebut saja namanya Bunga, tapi bukan korban pemerkosaan) bahkan sampai harus menunggu sampai seminggu lebih karen tidak mampu menjawab soal. Pembimbing akademik ini mungkin tidak ada mahasiswa yang suka, kecuali mahasiswa sudah dekat di luar lingkungan kampus.
Demikian berbagai macam bimbingan akademik yang saya temukan di kampus saya. Semoga tulisan ini dapa bermanfaat walaupun saya sendiri agak bingung di mana manfaatnya.
Terima Kasih sudah mengunjungi dan berkomentar. Komentar Anda akan segera ditanggapi. Boleh komentar basa-basi asal masih ada hubungannya dengan isi tulisan... :p
Terus kunjungi iyud89.blogspot.com ya....!
(komentar anonim akan dihapus)