Social network atau jejaring sosial adalah hal yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup orang Indonesia saat ini. Bahkan beberapa jejaring sosial yang berasal dari luar negeri menyediakan layanannya dalam Bahasa Indonesia. Itu terjadi karena banyaknya pengguna layanan mereka yang berasal dari Indonesia.
Salah satu jejaring sosial yang sangat terkenal adalah facebook. Jejaring sosial ini mungkin jejaring sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia. Pada pertengahan 2009, Indonesia menempati peringkat ke-tujuh dalam jumlah pengguna. Sekarang pasti jauh lebih banyak.
Ada satu hal yang mengganjal di hati saya tentang penggunaan facebook di Indonesia. Hal itu adalah tentang adanya "penyelewengan" penggunaan facebook di Indonesia.
Jika Anda masuk ke halaman Log In di facebook, Anda akan menemukan tulisan "Facebook membantu Anda terhubung dan berbagi dengan orang-orang dalam kehidupan Anda." Bagi saya itu artinya facebook adalah media yang menjadi alat yang menghubungkan kita dengan orang-orang yang sudah kita kenal di kehidupan sehari-hari kita. Bukan untuk mencari dan menemukan teman-teman baru.
Hal ini-lah yang "dilanggar" di Indonesia. Kebanyakan orang di Indonesia menggunakan facebook untuk mencari teman baru. Kalau Anda melihat profil seseorang, Anda pasti sering melihat bahwa teman dari orang itu ribuan jumlahnya. Yakinkah Anda bahwa semua orang yang ada di daftar teman tersebut dikenal dikehidupan sehari-harinya? Saya tidak. Mungkin hanya seratus atau dua ratus orang yang mereka kenal secara nyata, atau bahkan kurang.
Memang, tidak ada aturan yang mengatur hal itu baik aturan dari facebook atau pun aturan hukum. Namun, dikhawatirkan hal tersebut akan membawa dampak buruk bagi pengguna. Masalah privasi, misalnya.
Masih segar di ingatan kita tentang beberapa kasus yang pernah terjadi di tanah air. Penculikan remaja yang berusia di kisaran siswa SMP. Setelah diadakan penyelidikan, orang tua dan Polisi mencurigai bahwa pelaku penculikan adalah seseorang yang baru dikenal oleh anak tersebut melalui facebook. Hal seperti ini tidak terjadi satu atau dua kali.Sudah banyak kasus seperti ini ditayangkan di televisi, untuk kasus yang terungkap. Untuk kasau yang tidak terungkap, tentu lebih banyak lagi.
Semoga kita dapat mengambil hikmah yang terjadi pada contoh kasus yang terjadi agar kita dapat menggunakan jejaring sosial dengan lebih bijak dan cerdas.
Salah satu jejaring sosial yang sangat terkenal adalah facebook. Jejaring sosial ini mungkin jejaring sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia. Pada pertengahan 2009, Indonesia menempati peringkat ke-tujuh dalam jumlah pengguna. Sekarang pasti jauh lebih banyak.
Ada satu hal yang mengganjal di hati saya tentang penggunaan facebook di Indonesia. Hal itu adalah tentang adanya "penyelewengan" penggunaan facebook di Indonesia.
Jika Anda masuk ke halaman Log In di facebook, Anda akan menemukan tulisan "Facebook membantu Anda terhubung dan berbagi dengan orang-orang dalam kehidupan Anda." Bagi saya itu artinya facebook adalah media yang menjadi alat yang menghubungkan kita dengan orang-orang yang sudah kita kenal di kehidupan sehari-hari kita. Bukan untuk mencari dan menemukan teman-teman baru.
Hal ini-lah yang "dilanggar" di Indonesia. Kebanyakan orang di Indonesia menggunakan facebook untuk mencari teman baru. Kalau Anda melihat profil seseorang, Anda pasti sering melihat bahwa teman dari orang itu ribuan jumlahnya. Yakinkah Anda bahwa semua orang yang ada di daftar teman tersebut dikenal dikehidupan sehari-harinya? Saya tidak. Mungkin hanya seratus atau dua ratus orang yang mereka kenal secara nyata, atau bahkan kurang.
Memang, tidak ada aturan yang mengatur hal itu baik aturan dari facebook atau pun aturan hukum. Namun, dikhawatirkan hal tersebut akan membawa dampak buruk bagi pengguna. Masalah privasi, misalnya.
Masih segar di ingatan kita tentang beberapa kasus yang pernah terjadi di tanah air. Penculikan remaja yang berusia di kisaran siswa SMP. Setelah diadakan penyelidikan, orang tua dan Polisi mencurigai bahwa pelaku penculikan adalah seseorang yang baru dikenal oleh anak tersebut melalui facebook. Hal seperti ini tidak terjadi satu atau dua kali.Sudah banyak kasus seperti ini ditayangkan di televisi, untuk kasus yang terungkap. Untuk kasau yang tidak terungkap, tentu lebih banyak lagi.
Semoga kita dapat mengambil hikmah yang terjadi pada contoh kasus yang terjadi agar kita dapat menggunakan jejaring sosial dengan lebih bijak dan cerdas.
Tingkat kejahatan akibat FB dan sejenisnya sudah meningkat persentasenya dengan berbagai kasus... Segala macam usah sudah dilakukan dari pemerintah, sekolah dan di rumah.
BalasHapusDengan kemajuan di bidang elektronik khususnya Handphone sangat mudah untuk menggunakan internet, Dimana saja dan kapan saja dengan bea yang murah...
Semoga saja semua kejahatan yang terjadi tidak bertambah. Sebab pada hakikatnya teknologi bukan untuk menyusahkan manusia, justru untuk memudahkan manusia.
BalasHapuswaduh, tidak memanfaatkan sosial media dengan benar tuh :)
BalasHapusoya sob izin follow yaaa, ditunggu follow baliknya
lebih keren pake twitter, cmn q msh blm mahir... heheheheh, sain tu tmen kampuz pda jrang yg punya
BalasHapus